Jumat, 03 Februari 2017

Jasa Eksplorasi Geologi dan Studi Kelayakan Tambang

Geology & Mining Services






JASA KONSULTAN TAMBANG
Eksplorasi Geologi
Estimasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral dan Batubara
Engineering Tambang Permukaan
Pra-Studi Kelayakan dan Studi Kelayakan Tambang
Dokumen Perijinan Tambang
Audit teknis Due Diligent
Audit Operasional Tambang


·     Eksplorasi Geology
Meliputi kegiatan
a. Pemetaan geologi
b. Percontoan batuan (channel sampling, chip sampling, grab sampling, dan           diamond drill sampling)
c. Survey geofisika (geolistrik, dan geomagnet)Pemetaan topografi
d. Pemodelan geologi mineral dan batubara


Geology & Mining Services


·        Estimasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral dan Batubara
Terdapat beberapa ketentuan dalam estimasi sumberdaya (resource) dan cadangan (reserve) mineral dan batubara yang diterbitkan oleh berbagai instansi, asosiasi baik lokal maupun Internasional. Salah satu yang bisa dijadikan dalam pengklasifikasian sumberdaya dan cadangan mineral dan batubara telah dipublikasikan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 13-4726-1998

Geologi & Mining Services

Pemodelan 3 dimensi endapan mineral dan batubara memerlukan keahlian dan pemahaman geologi yang spesifik untuk masing-masing mineral. Pemodelan 3 dimensi endapan mineral mencakup juga aspek stratigrafi dan struktur geologi yang mengontrol endapan. Nilai kadar yang telah divalidasi dan dilakukan analisa statistic serta dikomposit, selanjutnya ddiinputkan ke dalam blok model dengan beberapa cara seperti inverse distance, assign value atau ordinary kriging.


Engineering Tambang Permukaan

Perencanaan dan Design Tambang Permukaan
Perencanaan dan design tambang permukaan akan mempertimbangkan kondisi geologi, nilai kadar dan lokasi keberadaan mineral, kemenerusan endapan, topografi, batas-batas tambang, tingkat produksi, tinggi jenjang (bench height), sudut lereng (pit slopes), jalan tambang, biaya tambang, biaya pengolahan, factor recovery, permintaan pasar, nisbah kupas (stripping ratio), dan batasan kadar yang ditambang (cutoff grades).

Perencanaan Operasional Tambang
Perencanaan operasional tambang meliputi rencana pengupasan dan penimbunan lapisan penutup/batuan samping, design pemboran dan peledakan (drilling and blasting design), design jalan tambang dan jalan angkut, design mesin pengolahan (processing design) dan rencana reklamasi dan rencana pascatambang.

Penyusunan Laporan
Laporan Rencana Eksplorasi (RKE)
Laporan Eksplorasi
Laporan Pra-Studi Kelayakan dan Studi Kelayakan Tambang
Laporan Rencana Reklamasi
Laporan Rencana Pascatambang
Rencana Kegiatan dan Anggaran Biaya



Geology & Mining Services
Geology & Mining Services
Geology & Mining Services
Geology & Mining Services



TEKSTUR BATUAN BEKU

Tekstur batuan beku akan memberikan gambaran yang dapat mengungkapkan tentang bagaimana batuan terbentuk. Klasifikasi tekstur pertama berfokus pada ukuran kristal mineral. ukuran kristal terutama mencerminkan tingkat pendinginan, tetapi juga seringkali sangat dipengaruhi oleh komposisi batuan (terutama air atau kandungan gas). Klasifikasi berdasarkan ukuran kristal akan muncul pada batuan intrusif maupun ekstrusif.

Klasifikasi tektur kedua berhubungan dengan batuan vulkanik. Letusan vulkanisme menciptakan fitur yang sangat khas pada batuan beku.

Tektur berbutir kasar (paneritik)

Tekstur berbutir kasar umumnya menunjukkan magma yang perlahan-lahan didinginkan di bawah permukaan bumi. Pendinginan lambat memberikan cukup waktu untuk kristal tumbuh ke ukuran yang mudah dilihat secara kasat mata (yaitu, lebih besar dari 1 mm).

Kristal yang terbentuk pertama kali cenderung memiliki bentuk umumnya kristal karena kristal-kristal tersebut tumbuh dengan bebas yang berada di dalam cairan magma. Kristal yang terbentuk kemudian akan mengisi rongga tersisa di antara kristal yang telah terbetuk diawal proses. Kristal yang terbentuk terakhir akan berbentuk tidak teratur sesuai dengan celah/ruangan yang tersisa. Dengan demikian seringkali hal ini dapat menggambarkan urutan relatif pembentukan kristal suatu magma.

Tekstur porfiritik dengan massa dasar berbutir kasar

Pada tekstur porfiritik menunjukkan mineral-mineral dalam dua populasi ukuran yang berbeda yaitu satu atau beberapa mineral secara konsisten berukuran lebih besar dibandingkan mineral tersisa lainnya dalam batuan. Butiran mineral yang ekstra besar disebut fenokris. Feldspars, augit, dan hornblende umumnya menunjukkan bentuk kristal persegi panjang, sedangkan kuarsa dan olivin umumnya berbentuk membulat.

Butiran mineral yang lebih kecil disebut massa dasar. Tekstur porfiritik dapat ditemukan dalam batuan dengan kondisi kristal ukuran kasar  dan massa dasar berbutir halus.
Butiran Kristal yang lebih besar umumnya menunjukkan tingkat pembekuan yang lambat, fenokris memberikan petunjuk bahwa magma mengalami fase awal pendinginan yang lambat di bawah permukaan bumi. Pada batuan dengan massa dasar kasar, dimana fase pendinginan lambat dilanjutkan dengan fase pendinginan yang lebih cepat dibawah permukaan bumi. Kondisi ini bisa terjadi jika magma bermigrasi ke lokasi yang lebih dangkal, dimana terjadi pendinginan batuan atau jika proses letusan gunung berapi terhenti di dalam ruang magma.

Tekstur porfiritik dengan massa dasar berbutir halus
Sejumlah batuan yang keseluruhannya berbutir halus menunjukkan adanya sebaran tekstur mineral yang lebih besar dari 1 mm. Tekstur porfiritik ini menunjukkan bahwa magma berposisi sedikit dibawah permukaan bumi, sehingga memberikan waktu untuk kristal berukuran besar untuk tumbuh sebelum meletus ke permukaan dan mengalami pendinginan sangat cepat. Kristal besar yang tumbuh tersebut adalah fenokris sedangkan sisanya batuan aphanitic yang disebut massa dasar.

Tekstur Pegmatit
Tekstur pegmatit adalah suatu mineral yang berbutir sangat besar. Ukuran terbesar dengan panjang lebih dari sekitar 3 cm. Tekstur ini ditemukan dalam batuan intrusi.

Ukuran ekstra besar bukan berarti bahwa kristal didinginkan dengan ekstra perlahan. Melainkan pegmatite dengan kristal besar terbentuk dalam magma yang sangat kaya oleh air terlarut. Air merupakan elemen yang diperlukan untuk proses ekstra cepat ke status kristalisasi. Pegmatites sering terbentuk di dalam urat yang terjadi pada akhir kristalisasi massa intrusi yang besar. Sebagian besar mineral mengeluarkan air dari struktur mereka, sehingga magma terakhir yang membeku diperkaya oleh air dan unsur-unsur lainnya.

Jika batuan tampak seperti blok kaca (berwarna), dengan tidak terlihat adanya kristal mineral, dikatakan bertekstur kaca. Tekstur kaca dianggap menunjukkan pendinginan yang begitu sangat cepat sehingga tidak ada kristal bisa terbentuk. Namun kenyataannya, komposisi juga berperan sangat penting. Kadar silika (SiO2) tinggi ditemukan dalam batuan felsic (komposisi riolit) menyebabkan batuan membentuk kaca yang jauh lebih mudah daripada pada batuan basal dengan konsentrasi silica yang rendah. Dengan demikian, laju pendinginan dari aliran lava felsik dan mafik bisa serupa, tetapi aliran lava felsik akan membentuk gelas karena dikemas bersamaan dengan silika.

Tekstur vesicular dan amygdaloidal
Batuan dengan tekstur vesicular akibat terdapatnya gelembung. Bentuk vesicular bervariasi dari membulat hingga memanjang dan ukuran dari 1mm hingga lebih dari 1 cm. Batuan basal paling sering terdapat vesikular.

Penurunan tekanan magma yang mengalir dari bawah ke permukaan bumi memungkinkan air dan gas di lava untuk membentuk gelembung. Jika gelembung tidak mendapatkan kesempatan cukup besar untuk keluar, maka akan dibekukan dalam lava sebagai rongga vesikular. Amygdaloid adalah rongga vesikular yang telah terisi oleh mineral sekunder dalam batuan lava yang telah lama didinginkan. Mineral sekunder umumnya terdiri atas kuarsa, kalsit, atau zeolit.

Scoria dan batu apung
Scoria dan batu apung bersifat vesicular yang ekstrim. Scoria adalah lava yang sangat vesikular dengan diameter rongga sangat kecil <1mm.

Batu apung adalah buih dari kaca vulkanik felsic. Batuan ini serupa busa dengan begitu banyak udara dalam struktur. Pengujian batu apung segar menunjukkan sifat kaca. Batu apung yang telah lapuk kehilangan penampilan kaca nya (kaca vulkanik cepat rusak bila terkena air), tetapi masih ringan dan terasa kasar terhadap kulit.

Tekstur piroklastik
Tekstur piroklastik menunjukkan suatu campuran fragmen batuan, batu apung dan abu vulkanik. Abu berbutir sangat halus, sehingga hanya fragmen batuan dan batu apung yang diidentifikasi. Batuan dengan tekstur piroklastik disebut tuff jika panjang fragmen terbesar kurang dari 2,5 inchi, disebut breksi vulkanik jika fragmen yang lebih besar dari 2,5 inchi.

Dari empat kelompok batuan ini, penamaan tergantung pada apakah mereka menampilkan tekstur kasar atau halus. Tekstur berbutir kasar menunjukkan batuan intrusif sedangkan tekstur halus umumnya menunjukkan batuan ekstrusif.

Klasifikasi batuan beku menurut kandungan mineral :
  • Batuan beku ultramafik didominasi oleh olivin dan / atau piroksen.
  • Batuan mafik didominasi oleh plagioklas dan piroksen dan jumlah yang lebih kecil olivin.
  • Batuan menengah campuran mineral felsic (terutama plagioklas) dan mineral mafik (terutama hornblende, piroksen, dan / atau biotit). Kadang-kadang kuarsa.
  • Batuan Felsik sebagian besar feldspar (terutama K-feldspar), setidaknya 10% kuarsa, dan mineral mafik (biotit, hornblende) kurang dari 15%.


Dari empat kelompok batuan ini, penamaan tergantung pada apakah mereka menampilkan tekstur kasar atau halus. Tekstur berbutir kasar menunjukkan batuan intrusif sedangkan tekstur halus umumnya menunjukkan batuan ekstrusif.

Beberapa conto batuan beku di Jawa Barat
Batuan Gunung Api Muda G. Masigit (Qym) : Eflata dan lava aliran bersusunan andesit-basalan.

Andesit, warna abu-abu, tekstur porfiritik, sangat keras, berat jenis 2.63, lokasi Kabupaten Garut.
Geology & Mining Services


Endapan Rempah Lepas Gunungapi Muda Tak Teruraikan (Qypu) : Abu gunungapi dan lapili, tuf pasiran, bongkah-bongkah andesit-basal, breksi lahar dan rempah lepas.

Andesit, warna abu-abu muda, tekstur porfiritik, kekerasan sedang, berat jenis 2.53, lokasi Kabupaten Garut.
Geology & Mining Services


Batuan Gunung Api Muda G. Masigit (Qym) : Eflata dan lava aliran bersusunan andesit-basalan.

Andesit, warna abu-abu, tekstur porfiritik, sangat keras, berat jenis 2.50, lokasi Kabupaten Garut.
Geology & Mining Services


Batuan Gunungapi Sangianganjung Tak Teruraikan (Qsu) : Perselingan breksi tuf, breksi lahar dan lava basal-andesitan.

Andesit, warna abu-abu, tekstur porfiritik, sangat keras, berat jenis 2.63, lokasi Kabupaten Bandung.
Geology & Mining Services


Batuan Gunung Api Muda G. Kaledong (Qyk) : Eflata dan lava aliran bersusunan andesit-basalan.

Basal, warna abu-abu tua, tekstur afanitik, sangat keras, berat jenis 2.91, lokasi Kabupaten Garut.
Geology & Mining Services


Batuan Terobosan Andesit (a) : Pada umumnya berupa andesit augit hipersten hornblenda, dan andesit leuko. Dalam massa dasar banyak terdapat kaca dan feldspar.

Andesit, warna abu-abu, tekstur profiritik, kekerasan sedang, berat jenis 2.49, lokasi Kabupaten Bandung.
Geology & Mining Services


Breksi dan Lava Gunung Kencana dan Gunung Limo (Qvk) : Bongkahan andesit dan breksi andesit dengan banyak sekali fenokris piroksen dan lava basal.

Andesit, warna abu-abu, tekstur porfiritik, keras, berat jenis 2.56, lokasi Kabupaten Bogor.
Geology & Mining Services


Breksi dan Lava Gunung Kencana dan Gunung Limo (Qvk) : Bongkahan andesit dan breksi andesit dengan banyak sekali fenokris piroksen dan lava basal.

Basal, warna abu-abu tua, tekstur afanitik, sangat keras, berat jenis 2.75, lokasi Kabupaten Bogor.
Geology & Mining Services


Batuan Terobosan Andesit Hornblenda dan Porfir Diorit (ha) : Intrusi-intrusi yang umumnya tersusun atas plagioklas menengah dan hornblenda di sekitar G, Sanggabuana dan G. Parang.

Andesit, warna abu-abu muda, tektur porfiritik, kekerasan sedang, berat jenis 2.56, lokasi Kabupaten Purwakarta.
Geology & Mining Services


Breksi Tufaan, Lava, Batupasir, Konglomerat (Pb) : Breksi bersifat andesit, lava basal, batupasir tufaan, dan konglomerat. Membentuk punggung-punggung tak teratur, kadang-kadang sangat curam.

Basal, warna abu-abu tua, tekstur afanitik, keras, berat jenis 2.61, lokasi Kabupaten Bandung Barat.
Geology & Mining Services















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan ...